Selasa, 18 Januari 2011

Tugas Komunikasi Data 4

Posted by Catatan Kaki On 21.43
Teknik Sinyal Encoding 

1. Non return to zero level (NRZ-L)
    • Yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu
       binary dan tegangan positif untuk binary lainnya (dua perbedaan tegangan
       untuk bit-0 dan bit-1.
    • Tegangan konstan selama interval bit ; tidak ada transisi untuk kembali ke
       tegangan nol, misalnya.
    • Penerapan : tegangan konstan positif untuk ‘1’ dan tidak ada tegangan untuk
       ‘0’, atau tegangan negatif untuk nilai ‘1’ dan positif untyuk nilai yang lain.
2. Non return to zero inverted (NRZ-I)
    • Yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada
       awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary ‘1’ untuk bit time tersebut. ;
       tidak ada transisi berarti binary ‘0’, sehingga NRZI merupakan salah satu
contoh dari deferensial encoding. Keuntungannya : lebih kebal noise, tidak
dipengaruhi oleh level tegangan.

Kelemahan NRZ-L dan NRZ-I :
   • Keterbatasan dalam komponen dc
   • Kemampuan sinkronisasi yang buruk
 
3.Bipolar with 8-zeros substitution (B8ZS)
Suatu kode yang :
  • Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir                        yang mendahului oktaf ini adalah positif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai 000+ -0- +
  • Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang  mendahului oktaf ini adalah negatif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai
4. High density bipolar 3-zeros (HDB3)
Suatu kode yang menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang
mengandung satu atau dua pulsa yang disebut kode violation. Jika violation yang terakhir positif maka violation ini pasti negatif dan sebaliknya.

Pendeteksi Error

1. Bit Parity 
Bit Parity merupakan bit tambahan yang disisipkan pada urutan bit-bit data yang ditransmisikan. Tujuan pemberian bit Parity ini adalah untuk memastikan bahwa bit-bit yang ditransmisikan tidak mengalami perubahan nilai setelah sampai di penerima. Perubahan nilai dapat terjadi karena pengaruh noise (sinyal liar).

Perubahan nilai : 0  1 atau 1 0
Contoh : 0110100    0100100
            Tx        Rx




 JENIS BIT PARITY
 Berdasarkan jumlah bit-bit “1” pada urutan bit yang
 disertainya, bit parity dibagi menjadi 2 jenis :
 1. Odd Parity (Parity Ganjil)    jika jumlah bit “1” dan
                                  bit parity-nya adalah ganjil
 2. Even Parity (Parity Genap)       jika jumlah bit “1” dan
                                  bit parity-nya adalah genap
Contoh :
Berikan tambahan Even Parity bit pada urutan data berikut ini :
1001, 00111101, 10110
Jawab :
1001         0
00111101     1        Even Parity Bit
10110        1
Tabel Kebenaran
    Odd Parity Bit yang dibangkitkan dari
    urutan data 3 bit biner (ABC)


Even Parity Bit yang dibangkitkan dari
urutan data 3 bit biner (ABC)


Automatic Repeat Request

Metode Automatic Repeat Request (ARQ) atau disebut juga Automatic Repeat Query adalah sebuah metode error control (pengontrol kesalahan) untuk transmisi data yang menggunakan balasan acknowledgment (ACK) dan timeout. ACK merupakan sebuah pesan yang dikirim oleh receiver kepada transmitter yang mengindikasikan bahawa paket atau data frame telah diterima secara benar. Timeout adalah reasonable point pada waktu setelah pengirim mengirim frame atau paket, ditentukan periode waktu diperbolehkan untuk berlalu sebelum ACK harus diterima. Metode ARQ mempunyai tiga jenis metode didalamnya yaitu metode Stop-and-Wait ARQ, metode Go-Back-N ARQ dan metode Selective-Reject ARQ. Setiap metode mempunyai cara kerja pendeteksi error tersendiri.
               
Stop-and-Wait ARQ.
Stop-and-Wait ARQ didasarkan atas teknik kontrol arus Stop-and-Wait (Stop-and-Wait flow control). Station sumber mentransmisikan sebuah frame tunggal dan kemudian harus menunggu balasan (ACK). Tidak ada data yang dikirim sampai jawaban dari station tujuan tiba di stasiun sumber.
Mekanisme Stop-and-Wait ARQ
Stop-and-Wait ARQ ini merupakan sistem yang paling sederhana, dan jika kita perhatikan akan terlihat bahawa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk menunggu dan ini adalah cara kerja sistem :
1. Transmitter mengirim satu frame dan menunggu “ACK”.
2. Jika menerima frame rusak (error), maka frame tersebut dibuang dantransmitter menunggu sampai waktu time out habis, ia akan retransmit data.
Jika receiver menerima frame yang baik maka ia akan mengirim ACK, jika tidak akan dikirim NAK. Sistem ini simple dalam mudah dalam implementasi tapi kurang effisien.
Go-back-N ARQ
Go-back-N ARQ merupakan bentuk pengontrolan kesalahan yang didasarkan atas teknik kontrol arus jendela penggeseran. Dalam metode ini, station sumber bisa mengirim deretan frame yang diurutkan berdasarkan suatu modulo bilangan. Jumlah frame balasan yang ada ditentukan oleh ukuran jendela, menggunakan teknik sliding window. Bila terjadi suatu kesalahan, station tujuan akan membalas (RR = Receive Ready) frame yang datang seperti biasa. Bila station tujuan mendeteksi suatu kesalahan pada sebuah frame, station tujuan mengirim balasan negatif (REJ = Reject) untuk frame tersebut. Station tujuan kemudian membuangframe itu dan semua frame-frame yang nantinya akan datang sampai frame yang mengalami kesalahan diterima dengan benar. Jadi, station sumber, bila menerimaREJ, harus melakukan retransmisi terhadap frame yang mengalami kesalahan tersebut plus semua frame pengganti yang ditransmisikan sementara.
Mekanisme Go-back-N ARQ
Sistem Stop-and-Wait ARQ ini merupakan sistem yang paling sederhana, dan jika kita perhatikan akan terlihat bahawa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk retransmisi ulang frame yang terjadi kesalahan ini adalah cara kerja sistem :
1. Transmitter mengirim satu frame dan menunggu “ACK”.
2. Jika menerima frame rusak (error), maka frame tersebut dibuang
dan mengirim frame sesudahnya di transfer setelah itu frame yang telah ditransfer sebelum kerusakan akan di transfer ulang.
3.   Jika receiver menerima frame yang baik maka ia akan mengirim ACK, jika tidak akan  dikirim REJ. Sistem ini simple dalam mudah dalam implementasi tapi kurang effisien.

Selective-Reject ARQ
Dengan Selective-Reject ARQ, frame-frame yang hanya ditransmisikan adalahframe-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atauframe-frame yang waktunya sudah habis. Sebagai contoh, bila frame 5 diterima rusak, B mengirim SREJ 4, yang berarti frame 4 tidak diterima. Selanjutnya, B berlanjut dengan menerima frame-frame yang datang dan menahan mereka sampaiframe 4 yang valid diterima. Dalam hal ini, B dapat meletakkan frame sesuai pada tempatnya agar bisa dikirim ke software pada lapisan yang lebih tinggi.

     Selective-Reject lebih efisien dibanding Go-back-N, karena Selective-Rejectmeminimalkan jumlah retransmisi. Dengan kata lain, receiver harus mempertahankan penyangga sebesar mungkin untuk menyimpan tempat bagi frame SREJ sampai frame yang rusak diretransmisi, serta harus memuat logika untuk diselipkan kembali frametersebut pada urutan yang tepat. Selain itu, transmitter juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu mengirimkan frame di luar urutan. Karena komplikasi seperti itu, Selective-Reject ARQ tidak terlalu banyak dipergunakan dibanding Go-back-N ARQ.

Mekanisme sistem Selective-Reject ARQ
Sistem Selective-Reject ARQ juga disebut sebagai Selective-detransmission. Cara kerja sistem adalah seperti berikut :
1.   Hanya frame yang salah dikirim ulang dan frame yang diterima oleh penerima akan ditampung dalam satu buffer.
2.   Meminimumkan retransmission. Disini receiver narus menjaga frameyang telah diterima sehigga memiliki buffer yang besar.
3.   Pada transmitter harus memiliki data mengenai tentang frame yang dikirim [Lukas, 2006].





Kamis, 13 Januari 2011

Media Transmisi Terkini

Posted by Catatan Kaki On 07.40
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

Kegunaan media transmisi

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya

Karakteristik media transmisi

Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
  • Jenis alat elektronika
  • Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
  • Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
  • Ukuran data yang dikirimkan


Media Transmisi Wireless/Nirkabel/Unguided

Oleh Faisal Akib
Struktur media terpandu
GAMBAR Struktur media terpandu

Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).
Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.
1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
  • Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
  • Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena
3. Tiga macam wilayah frekuensi
  • Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
  • Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
  • Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
2. Gelombang Mikro Satelit
3. Radio Broadcast
4. Infra Merah

1. Gelombang Mikro Terrestrial


Deskripsi Fisik
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.
Krakteristik-karakteristik transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier  ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.
Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial. Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin kecil dan murah.

2. Gelombang Mikro Satelit


Deskripsi fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
  • Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua stasiun bumi
  • Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.
Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat ruang.
Aplikasi
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
  • Distribusi siaran televisi
  • Transmisi telepon jarak jauh
  • Jaringan bisnis swasta
Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan control error dan flow control.
  2. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.
GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit
GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit
Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama, sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari suatu lokasi pusat. Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian disiarkan ke sejumlah stasiun, dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa. Satu jaringan, public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel yang  menerima porsi besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite (DBS), dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima, maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau sedang dalam taraf perencanaan.
GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit
GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit
Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon pada jaringan telepon umum. Juga merupakan media yang optimum untuk kegunaan luas  dalam sambungan langsung internasional dan mampu bersaing dengan sistem terrestrial untuk penghubung internasional jarak jauh.
Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit membagi kapasitas total menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu kepada user bisnis individu. Satu user dilengkapi dengan antena pada sejumlah situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk jaringan swasta. Biasanya, aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk organisasi-organisasi  yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan pesan dengan setiap pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di antara pelanggan.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang  sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.
Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia  karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).

3. Radio Broadcast


Deskripsi fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran
Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.

4. Infra Merah

Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur  pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah.


Refrensi :  
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi
http://www.belajarpc.info/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.html
http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wireless/



  • Blogger news

  • Blogroll

  • About