Selasa, 18 Januari 2011

Tugas Komunikasi Data 4

Posted by Catatan Kaki On 21.43
Teknik Sinyal Encoding 

1. Non return to zero level (NRZ-L)
    • Yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu
       binary dan tegangan positif untuk binary lainnya (dua perbedaan tegangan
       untuk bit-0 dan bit-1.
    • Tegangan konstan selama interval bit ; tidak ada transisi untuk kembali ke
       tegangan nol, misalnya.
    • Penerapan : tegangan konstan positif untuk ‘1’ dan tidak ada tegangan untuk
       ‘0’, atau tegangan negatif untuk nilai ‘1’ dan positif untyuk nilai yang lain.
2. Non return to zero inverted (NRZ-I)
    • Yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada
       awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary ‘1’ untuk bit time tersebut. ;
       tidak ada transisi berarti binary ‘0’, sehingga NRZI merupakan salah satu
contoh dari deferensial encoding. Keuntungannya : lebih kebal noise, tidak
dipengaruhi oleh level tegangan.

Kelemahan NRZ-L dan NRZ-I :
   • Keterbatasan dalam komponen dc
   • Kemampuan sinkronisasi yang buruk
 
3.Bipolar with 8-zeros substitution (B8ZS)
Suatu kode yang :
  • Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir                        yang mendahului oktaf ini adalah positif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai 000+ -0- +
  • Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang  mendahului oktaf ini adalah negatif, maka 8 nol dari oktaf tersebut di-encode sebagai
4. High density bipolar 3-zeros (HDB3)
Suatu kode yang menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang
mengandung satu atau dua pulsa yang disebut kode violation. Jika violation yang terakhir positif maka violation ini pasti negatif dan sebaliknya.

Pendeteksi Error

1. Bit Parity 
Bit Parity merupakan bit tambahan yang disisipkan pada urutan bit-bit data yang ditransmisikan. Tujuan pemberian bit Parity ini adalah untuk memastikan bahwa bit-bit yang ditransmisikan tidak mengalami perubahan nilai setelah sampai di penerima. Perubahan nilai dapat terjadi karena pengaruh noise (sinyal liar).

Perubahan nilai : 0  1 atau 1 0
Contoh : 0110100    0100100
            Tx        Rx




 JENIS BIT PARITY
 Berdasarkan jumlah bit-bit “1” pada urutan bit yang
 disertainya, bit parity dibagi menjadi 2 jenis :
 1. Odd Parity (Parity Ganjil)    jika jumlah bit “1” dan
                                  bit parity-nya adalah ganjil
 2. Even Parity (Parity Genap)       jika jumlah bit “1” dan
                                  bit parity-nya adalah genap
Contoh :
Berikan tambahan Even Parity bit pada urutan data berikut ini :
1001, 00111101, 10110
Jawab :
1001         0
00111101     1        Even Parity Bit
10110        1
Tabel Kebenaran
    Odd Parity Bit yang dibangkitkan dari
    urutan data 3 bit biner (ABC)


Even Parity Bit yang dibangkitkan dari
urutan data 3 bit biner (ABC)


Automatic Repeat Request

Metode Automatic Repeat Request (ARQ) atau disebut juga Automatic Repeat Query adalah sebuah metode error control (pengontrol kesalahan) untuk transmisi data yang menggunakan balasan acknowledgment (ACK) dan timeout. ACK merupakan sebuah pesan yang dikirim oleh receiver kepada transmitter yang mengindikasikan bahawa paket atau data frame telah diterima secara benar. Timeout adalah reasonable point pada waktu setelah pengirim mengirim frame atau paket, ditentukan periode waktu diperbolehkan untuk berlalu sebelum ACK harus diterima. Metode ARQ mempunyai tiga jenis metode didalamnya yaitu metode Stop-and-Wait ARQ, metode Go-Back-N ARQ dan metode Selective-Reject ARQ. Setiap metode mempunyai cara kerja pendeteksi error tersendiri.
               
Stop-and-Wait ARQ.
Stop-and-Wait ARQ didasarkan atas teknik kontrol arus Stop-and-Wait (Stop-and-Wait flow control). Station sumber mentransmisikan sebuah frame tunggal dan kemudian harus menunggu balasan (ACK). Tidak ada data yang dikirim sampai jawaban dari station tujuan tiba di stasiun sumber.
Mekanisme Stop-and-Wait ARQ
Stop-and-Wait ARQ ini merupakan sistem yang paling sederhana, dan jika kita perhatikan akan terlihat bahawa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk menunggu dan ini adalah cara kerja sistem :
1. Transmitter mengirim satu frame dan menunggu “ACK”.
2. Jika menerima frame rusak (error), maka frame tersebut dibuang dantransmitter menunggu sampai waktu time out habis, ia akan retransmit data.
Jika receiver menerima frame yang baik maka ia akan mengirim ACK, jika tidak akan dikirim NAK. Sistem ini simple dalam mudah dalam implementasi tapi kurang effisien.
Go-back-N ARQ
Go-back-N ARQ merupakan bentuk pengontrolan kesalahan yang didasarkan atas teknik kontrol arus jendela penggeseran. Dalam metode ini, station sumber bisa mengirim deretan frame yang diurutkan berdasarkan suatu modulo bilangan. Jumlah frame balasan yang ada ditentukan oleh ukuran jendela, menggunakan teknik sliding window. Bila terjadi suatu kesalahan, station tujuan akan membalas (RR = Receive Ready) frame yang datang seperti biasa. Bila station tujuan mendeteksi suatu kesalahan pada sebuah frame, station tujuan mengirim balasan negatif (REJ = Reject) untuk frame tersebut. Station tujuan kemudian membuangframe itu dan semua frame-frame yang nantinya akan datang sampai frame yang mengalami kesalahan diterima dengan benar. Jadi, station sumber, bila menerimaREJ, harus melakukan retransmisi terhadap frame yang mengalami kesalahan tersebut plus semua frame pengganti yang ditransmisikan sementara.
Mekanisme Go-back-N ARQ
Sistem Stop-and-Wait ARQ ini merupakan sistem yang paling sederhana, dan jika kita perhatikan akan terlihat bahawa banyak waktu terbuang yang hanya digunakan untuk retransmisi ulang frame yang terjadi kesalahan ini adalah cara kerja sistem :
1. Transmitter mengirim satu frame dan menunggu “ACK”.
2. Jika menerima frame rusak (error), maka frame tersebut dibuang
dan mengirim frame sesudahnya di transfer setelah itu frame yang telah ditransfer sebelum kerusakan akan di transfer ulang.
3.   Jika receiver menerima frame yang baik maka ia akan mengirim ACK, jika tidak akan  dikirim REJ. Sistem ini simple dalam mudah dalam implementasi tapi kurang effisien.

Selective-Reject ARQ
Dengan Selective-Reject ARQ, frame-frame yang hanya ditransmisikan adalahframe-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atauframe-frame yang waktunya sudah habis. Sebagai contoh, bila frame 5 diterima rusak, B mengirim SREJ 4, yang berarti frame 4 tidak diterima. Selanjutnya, B berlanjut dengan menerima frame-frame yang datang dan menahan mereka sampaiframe 4 yang valid diterima. Dalam hal ini, B dapat meletakkan frame sesuai pada tempatnya agar bisa dikirim ke software pada lapisan yang lebih tinggi.

     Selective-Reject lebih efisien dibanding Go-back-N, karena Selective-Rejectmeminimalkan jumlah retransmisi. Dengan kata lain, receiver harus mempertahankan penyangga sebesar mungkin untuk menyimpan tempat bagi frame SREJ sampai frame yang rusak diretransmisi, serta harus memuat logika untuk diselipkan kembali frametersebut pada urutan yang tepat. Selain itu, transmitter juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu mengirimkan frame di luar urutan. Karena komplikasi seperti itu, Selective-Reject ARQ tidak terlalu banyak dipergunakan dibanding Go-back-N ARQ.

Mekanisme sistem Selective-Reject ARQ
Sistem Selective-Reject ARQ juga disebut sebagai Selective-detransmission. Cara kerja sistem adalah seperti berikut :
1.   Hanya frame yang salah dikirim ulang dan frame yang diterima oleh penerima akan ditampung dalam satu buffer.
2.   Meminimumkan retransmission. Disini receiver narus menjaga frameyang telah diterima sehigga memiliki buffer yang besar.
3.   Pada transmitter harus memiliki data mengenai tentang frame yang dikirim [Lukas, 2006].





Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About